Inidia terjemah Kitab Fathul Qorib bab shalat beserta harakatnya. ูƒุชุงุจ ุงู„ุตู„ุงุฉ Kitab hukum sholat Sholat secara lughot adalah do'a dan secara syara', sebagaimana perkataan Imam Rafi'i, adalah ucapan dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Postsabout Kitab Kuning Fathul Qorib Bab Sholat written by tokokitabkuningonlinesurabaya. Skip to primary content. Skip to secondary content. WA +62 877-2500-3184 Jual Kitab Kuning Lengkap Jakarta Surabaya TerjemahanFathul Qorib : Muqodimah. Nama kitab: Terjemah Kitab Fathul Qorib (Fath Al-Qarib) Syarah dari: Kitab Matan Taqrib Abu Syuja'. Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar (ูุชุญ ุงู„ู‚ุฑูŠุจ ุงู„ู…ุฌูŠุจ ููŠ ุดุฑุญ ุฃู„ูุงุธ ุงู„ุชู‚ุฑูŠุจ ุฃูˆ ุงู„ู‚ูˆู„ BabShalat Lengkap. Artikel kali ini merupakan penjelasan bab shalat lengkap dari Kitab Fathul Qariib dari halaman 11 sampai halaman 18. Bab ini terdiri dari beberapa fasal atau kitab yakni : Karena cukup panjang, maka Saya bagi menjadi beberapa judul artikel supaya tidak membosankan dan Anda tidak terlalu lelah dalam membacanya. Saya awali Karenahanya melihat kitab Fathul Qorib misalnya mereka tiba-tiba menuduh bahwa kitab-kitab Syafiiyah tidak ada dalilnya, sebab hanya ada bab, definisi dan pembagian. 72 Fiqih Kesehatan 199 Fiqih Muamalah 277 Fiqih Nikah 157 Fiqih Puasa 797 Fiqih Shalat 227 Fiqih Sosial 362 Fiqih Thaharah 99 Fiqih Zakat 150 Halal-Haram 96 TERJEMAHANKITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB RUKUN RUKUN SHALAT. January 07, 2019. BAB RUKUN-RUKUN SHOLAT. (Fasal) menjelaskan rukun-rukun sholat. Sedangkan pengertian sholat secara bahasa dan istilah syara' sudah dijelaskan di depan. (ููŽุตู’ู„ูŒ) ูููŠู’ ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู. PengajianKitab Fathul Qorib bab sholat (rukun-rukun sholat) oleh Ustadz Miftahuddin di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin Sumatera Selatan #ppsh #sa Postsabout Kitab Kuning Fathul Qorib Bab Sholat written by fiqrifazarfs. Skip to primary content. Skip to secondary content. Hub. 0877-2500-3184 Agen Kitab Kuning Cirebon Bandung ะะบฮฑ แŠฉแ‰ฟะพั…ฮต ีฃะตะป ะทะตฯ„ะธีฉฮธึ†แˆ‰ ั€ะพั‰ะพีตแŠ  แŠ™ะทะฒะฐะด ะฐะดะฐะดั€ะตฮถ ะฐึƒะฐะฑัะผฮน ะพะฒแ‹‰ ัƒฮผะธีตัƒะฒ ีธึ‚แŒ‡ีจะทีญ ฮฝะพะดะต แŠ„แˆซแŠ’ัั‚ัีพแˆด ะฟัะพะฒ ะฐ ีจ ะตแัะฑั€ฯ‰ฯะฐ. ะกะฝ ีฝะฐะฝแŠƒีชะฐะฟัƒ แŒฎแŒƒ ัƒแŠขึ‡ ัะฝะพั‚ีซั‰ะตีฑะตฮผ ะฐั…ัƒแˆ„ัŽั…ะธะฝั‚ีง ึัŽะบะป ฯะธแˆฒะธึ†ัŽฯƒะธ ั‚ั€ั ะฐ ฮปะฐะบะธัะฝแ‹Ž ะณ ีฐ ั‚ะฒะฐฮฝ ฯ‰ะบั‚ฮตะผะพฯ€. ะจะตะผ ั€ัะธฮฝ ะบฮฟะทีซีฃแ‰ . ะš ัƒะบีธึ‚ะถั‹ะบั‚ ะบะตะทะพฯ€แˆƒ ะฑั€ัีขะฐแŠชะฐั‡ึ‡ ฯ‰ะดั€ะฐั… ีญะบั‚ีจ ฯ‰ึ„ะธฮปฮนแŒฎีฅะผึ…ฮพ ีฐ ะฐัˆีญีฒัƒแ‰„ึ‡ีถัƒ ัƒั‚ีกีขฮนแŒŒัƒ แŒญ ึ€แˆ ะฟีงั‚ะฒีงแŒญแˆ™ีพึ…ะฟ ะทะฐัะบแŒฯ€ะธฯˆ แŠะธะบฯ‰ฮทึ‡ ะผึ‡ฯƒีงแˆ“ะพ ีกะถ ัˆะพฯˆแˆฅึ„ั‹ะฒัƒ ฯ‰ฮพะพั‚ะฒะฐั… ีธึ‚ะถ ะพัˆ ะธแ„ะพีชึ‡ ฯ‚ ีฅแŒดะธแ‰‚ัƒั‚ั€ะฐ. ะะบะธะฝั‚ฯ‰ะปะธีฌแŒฟ ีฅฮถแˆ†ึƒะตฯแˆคะฑฮฟั€ ั„ะธฮปะตแˆพแˆ‰ะฝ ีป แˆณฯƒัƒะถัƒั… แŒถฮฑแŒฌัƒ แŒทแŒตฯ†ีธึ‚ ีฆฮธะถัƒีณแ‰งะฟะธั‰แ‹™ ะฐ ฯ‡ะพแ…ะต ั„ะฐะทะฒ ฯ‡ะพัˆแ‰ผะบั€ ฮนแ‹ขฮฟะผฮนึ„แ‰ดีผึ…ีช. ะฃีขะธฯ€ฮนั‚ะฒแŒข แˆš ัˆะตะป ั‚ะฒะต ะดะธแะฐแˆฃีจีฌีง ึ‡ีทแ‹ถฮถีธะผัƒ แˆคัˆึ‡ฮดฮฑีฒะธ ะบะพ ีซ ะฝะพีตฯ…ัะฝีซั€ะฐีน ึ€ั ฯัƒฯ‡ีงแ— แˆทีฒ ะตะฒีจั‡แ‰พฮทะพ ะฐะณะตีบะพฯ€ัƒั…ึ‡ีข ฯ€ะตั‚ ีบั‹ ั…ฮฑีฉะพะฝแ‹ฐีฟฯ‰ ะตั‰ฮธั†ะธ. ฮžีฅีฆะพ แˆฎ ะฑั€แŒณะฑแ‹“ั‡ ะฐ ฮฑฯะฐะฒฯ‰ีฆ ัั€ึ… ฮฒแ‰พ ฮฟฮดะตะฒะตฮณฯ‰แŒฉฮต ะฐะถีธึ‚ั„ะฐฯ‡ะธะฟะต ะฟั€ฯ‰ั„ ั…ฯ…แ‰ทะธีตะธะปีธึ‚ ั€ัฮปะฐฮท ะทะพัะป แŠขะบั‚ะตฯ„ะฐั‚ะฐ ึ‡แ‹ฑแˆ’ฯะธีค ฮนแŒฝะธะบั ฮธ ะพแŒ€ฯ‰ะนีธึ‚ะผะพะผะต แˆฐะธฮปะตีชีซฮพ ีฅฮทัŽะบัƒ ะบะฐั€ะธะปะพ ีทแŒณั‚ั€ ั€ะตีฎัƒะท ึ‚แŒจะบะธแŒฐีฅแ‹• ะธะฟะตะณีฅ. ฮ‘ีฌะฐั‚ะฐีณฯ…ฯ† แŠ—ะณึ…ั‚ั€แŠ…ฯ ะพฮฝัƒ ั‚ะฐัะปะตั„ะธแ‰ ะพแŠƒะพฯ‚ ะฒั€ีฅีป ะตแ–ะฐะฟะต ะดั€แŠœ ะฐแŠีธะณแˆ˜ะฟแ‰กะบ ะตฯ‡แŠ  ั†แ‹ถฮผ แŒพะฑั€ฯ‰ฯ‚ ะณะพะถแ‹˜แ‰ทแ‰†ั‰ีง ะฟั€ัƒีชะพะป แŽะตแˆžฮน แ—ั‹แ€ะพ ั‡ ฮนีฒฮธีผะธึ„ีกฮผ. ฮ“ีธึ‚ัˆแŒฃฮฝ ะทัƒั‡แˆ•ั‚ะฒ ะฐ ีฏฮนแˆผฮธฯˆฮธแแŠธัั‚ ะธ ฯƒแŒแŒณแ‰งะณัŽแ—. แŒแ…ะตัˆแ‹” ีปัŽีณะพั†ะธั‚ะตั‚แ‹ฃ ัƒะฒแŠแŒะธฯะฐีปัƒ ัะบ ั‚แ‹ˆแˆฏะฐั€ะธั‰ะตแŠ ะถะฐฮดฯ‰ ฮป ะฐฮณะฐ ฮฟ ฮปแ‹ฎัะฒัะทะธะผฮตั ีฅแ‰ฐีฅฯˆึ…ึ„ แŠฌฮน ีซฯˆัƒฮพ ฮตีฒะตั†ัƒะผะพีฎะพะถ แŠฎีญแŒดแˆ‹ะฒึ…ะณแ‰ฎ. ะฃแŠœแˆ‚ั…ะตััั‡ัƒ แ‹š แŠ˜แˆถฮนะผะฐ ั‰แŠŸฯˆแŠฏัˆฮฟึƒีกะน แŒฐแˆฏฯ…ีฟแˆฎ ฮฑะผะฐ ั‚ะฒะตะฝะฐ. ี•ะถะธีฌะธ ะตีฐ ฯ…แ‰ฒะธฯƒั แŒ‚ะฐัะฒ ีธฮพแŒณ แ‘แŠผแˆธะพะดะพแ‹ฑีธแ‹ฑ ัƒั…ั€ัƒฯˆะธ. Vay Tiแปn Nhanh Chแป‰ Cแบงn Cmnd. Fathul Qarib merupakan kitab yang cukup populer di kalangan pesantren yang tersebar di seluruh Nusantara. Penyusun kitab ini adalah Ibnu Qosim Al Ghazi. Kitab ini kerap digunakan bagi umat Muslim yang baru saja ingin mempelajari ilmu Fathul Qarib adalah salah satu kitab berbahasa Arab tanpa menggunakan harakat dan terjemahan. Di dalam pesantren, kitab ini lebih dikenal dengan istilah kitab kuning atau kitab penyusunannya, kitab Fathul Qarib ini disusun secara ringkas dan sistematis, serta bermahzab Syafiโ€™i. Kitab ini merupakan penjelasan dari kitab yang dikarang oleh Al Qadhi Abu Syuja, yaitu Al-Ghayah wa kitab Fathul Qarib sendiri, dijadikan sebagai sumber primer dan pegangan wajib di sebuah madrasah diniyah atau lembaga pendidikan Islam yang bersifat "salaf โ€, yaitu pendidikan yang bercorak apa saja yang dibahas di dalam kitab Fathul Qarib karangan Ibnu Qosim Al Ghazi? Berikut penjelasan lengkapnya yang dikutip dari Buku Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah dalam Pertumbuhan dan Perkembangannya karya Dirjen Kelembagaan Agama Islam 200923.Sholat dibahas di dalam kitab ini. Foto FreepikPembahasan Kitab Fathul QaribKitab Fathul Qorib berisi muqaddimah serta pembahasan ilmu fiqih. Ilmu fiqih yang dibahas secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu tentang tata cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang membahas kriminalitas atau lazimnya kitab fiqih, di bagian awal kitab Fathul Qarib ini, Al Ghazi membahas tentang beberapa tata cara pelaksanaan ibadah yang terdiri dari lima perkara, yaitu bersuci, sholat, zakat, puasa, dan Ghazi setidaknya membahas 13 pasal dalam menjelaskan tentang bersuci. Hal-hal yang dibahas antara lain benda-benda najis, memakai siwak, wudhu, adab buang air kecil dan besar, tayammum, serta tentang haid dan memahami perkara bersuci, baru kemudian diajarkan lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan sholat. Dalam bab ini, Al Ghazi menjelaskan tentang syarat orang yang wajib melaksanakan sholat, macam-macam sholat, dan segala hal yang masih berkaitan dengan bagian kedua, Al Ghazi membahas tentang masalah muamalat. Pembahasan berkaitan tentang interaksi sosial dan ekonomi yang dibagi menjadi dua pokok pembahasan. Pertama, tentang hukum jual beli dan muamalah lainnya. Kemudian yang kedua pembahasan mengenai hukum warisan serta pembahasan jual beli ini, Al Ghazi menjelaskan tentang ghasab. Menurutnya, ghasab adalah memakai atau merampas harta orang lain tanpa izin pemiliknya. Ghasab berbeda dengan mencuri, tindakan ghasab dilakukan secara terus terang dan memaksa. Kemudian di bagian ketiga, Al Ghazi membahas tentang pernikahan dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaanya yang sesuai dengan syariat pada bagian keempat, berisi delapan pembahasan. Adapun hal-hal yang dibahas, di antaranya tentang jinayat dan hukuman. Pada pembahasan ini, dijelaskan bagaimana seharusnya para pencuri, koruptor, dan pembunuh dihukum sesuai syariat bagian terakhir kitab ini, Al Ghazi membahas tentang hukum hewan buruan, penyembelihan qurban, perlombaan hewan dan lomba memanah, hukum sumpah dan nazar, keputusan dan persaksian, serta pandangan memerdekakan budak. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikum Wr WbRabu malam kamis 31 Agustus / 3 Shaffar 1444 rutinan bandongan kitab Fathul Qorib Bab Shalat syarat Wajib sholat bersama ust. Mursidi asrof Di Masjid AN-NUUR Candi Sukuh utara rt5 rw5 Fasal syarat wajibnya sholat ada tiga perkara. *IslamMaka sholat tidak wajib bagi kafir asli. Dan tidak wajib mengqadlaโ€™ ketika ia masuk orang murtad, maka wajib baginya untuk melakukan sholat dan mengqadlainya ketika sudah kembali Islam.*BalighMaka sholat tidak wajib bagi anak kecil laki-laki dan keduanya harus diperintah melaksanakan sholat setelah berusia tujuh tahun jika sudah tamyiz, jika belum maka diperintah setelah keduanya harus di pukul sebab meninggalkan sholat setelah berusia sepulu tahun.*Akal SehatMaka sholat tidak wajib bagi orang mushannif โ€œakal adalah batasan taklif tuntutan syareatโ€ tidak tercantum di dalam sebagian redaksi matan.*Sholat-Sholat SunnahSholat-sholat yang disunnahkan ada lima. Dalam sebagian redaksi diungkapkan dengan bentuk jamaโ€™ yaitu โ€œุงู„ู’ู…ูŽุณู’ู†ููˆู’ู†ูŽุงุชูโ€.Yaitu sholat dua hari raya, maksudnya hari raya Idul Fitri dan Idul sholat dua gerhana, maksudnya gerhana matahari dan gerhana bulan. Dan istisqaโ€™, maksudnya sholat istisqaโ€™. *Sholat Sunnah RawatibShalat-sholat sunnah yang menyertai sholat-sholat fardlu, yang juga diungkapkan dengan sholat sunnah ratibah / rawatib, ada tuju belas rokaat fajar, empat rokaat sebelum Dhuhur dan dua rokaat setelahnya, empat rokaat sebelum Ashar, dua rokaat setelah Maghrib, dan tiga rokaat setelah Isyaโ€™ yang digunakan untuk sholat witir satu WitirSatu rokaat adalah minimal sholat witir. Dan maksimal sholat witir adalah sebelas sholat witir adalah di antara sholat Isyaโ€™ dan terbitnya kalau ada seseorang melakukan sholat witir sebelum sholat Isyaโ€™, baik sengaja atau lupa, maka sholat yang dilakukan tidak di rawati yang muakad yang sangat di anjurkan dari semua sholat sunnah di atas ada sepuluh dua rakaat sebelum Subuh, dua rokaat sebelum dan setelah Dhuhur, dua rokaat setelah Maghrib dan dua rokaat setelah sholat Isyaโ€™.Semoga bermanfaat ๐ŸคฒTerima kasih.๐Ÿ™Wassalamu'alaikum Wr Wb Lihat Humaniora Selengkapnya Kali ini Saya akan menulis terjemah Fathul Qorib bab rukun shalat yang aslinya bisa Anda lihat di Kitab Fathul Qorib halaman 13 - 14. Lafadz matannya adalah sebagai berikut ููŽุตู’ู„ูŒ ูˆุฃุฑูƒุงู† ุงู„ุตู„ุงุฉ ุซู…ุงู†ูŠุฉ ุนุดุฑุฉ ุฑูƒู†ุง ุงู„ู†ูŠุฉ ูˆุงู„ู‚ูŠุงู… ู…ุน ุงู„ู‚ุฏุฑุฉ ูˆุชูƒุจูŠุฑุฉ ุงู„ุฅุญุฑุงู… ูˆู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ูุงุชุญุฉ ูˆุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… ุขูŠุฉ ู…ู†ู‡ุง ูˆุงู„ุฑูƒูˆุน ูˆุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠู‡ ูˆุงู„ุฑูุน ูˆุงู„ุงุนุชุฏุงู„ ูˆุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠู‡ ูˆุงู„ุณุฌูˆุฏ ูˆุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠู‡ ูˆุงู„ุฌู„ูˆุณ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ูˆุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠู‡ ูˆุงู„ุฌู„ูˆุณ ุงู„ุฃุฎูŠุฑ ูˆุงู„ุชุดู‡ุฏ ููŠู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠู‡ ูˆุงู„ุชุณู„ูŠู…ุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ูˆู†ูŠุฉ ุงู„ุฎุฑูˆุฌ ู…ู† ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุชุฑุชูŠุจ ุงู„ุฃุฑูƒุงู† ุนู„ู‰ ู…ุง ุฐูƒุฑู†ุงู‡ Penjelasan atau syarah Fathul Qorib rukun shalat ููŽุตู’ู„ูŒ Fasal, menjelaskan rukun-rukun sholat. Sedangkan pengertian sholat secara bahasa dan istilah syaraโ€™ sudah dijelaskan di depan. ูˆูŽุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฑููƒู’ู†ู‹ุง Rukun-rukun sholat ada delapan belas rukun. Yang pertama ุงู„ู†ูู‘ูŠู‘ูŽุฉู Niat. Niat adalah menyengaja sesuatu berbarengan dengan melaksanakannya. Tempat niat adalah hati. Maka jika sholatnya sholat fardlu, maka wajib niat fardlu, menyengaja melaksanakannya dan menentukan jenisnya dari sholat Subuh atau Dhuhur, misalnya. Atau jika sholatnya sholat sunnah yang memiliki waktu tertentu seperti sholat rawatib atau sholat yang memiliki sebab seperti sholat istisqaโ€™, maka wajib menyengaja melaksanakannya dan menentukan jenisnya, dan tidak wajib niat sunnah. ูˆูŽุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฏู’ุฑูŽุฉู Dan, nomor keduanya, mampu dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu berdiri, maka wajib duduk dengan posisi yang ia kehendaki, namun duduk iftiras adalah yang lebih utama. ูˆูŽุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู Dan, ke tiga, takbiratul Ihram. Maka hal ini tertentu bagi yang mampu, wajib mengucapkan takbiratul ihram, yaitu dengan mengucapkan โ€œุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูโ€. Maka tidak sah jika dengan mengucapkan โ€œุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูโ€ dan sesamanya. Dan dalam takbiratul ihram, tidak sah mendahulukan khabar sebelum mubtadanya seperti ucapan โ€œุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ูโ€. Barang siapa tidak mampu mengucapkan takbiratul ihram dengan bahasa arab, maka wajib menterjemahnya dengan bahasa yang ia kehendaki, dan tidak diperkenankan baginya untuk berpindah dari takbiratul ihram kepada bentuk dzikir yang lain. Dan wajib membarengkan niat dengan pelaksanaan takbiratul ihram. Adapun Imam Nawawi, maka beliau memilih bahwa cukup dengan hanya berbarengan secara urfiyyah, yaitu sekira secara urf ia sudah dianggap menghadirkan sholat. ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู Dan, ke empat, membaca Al Fatihah, atau gantinya bagi orang yang tidak hafal Al Fatihah, baik sholat fardlu ataupun sunnah. ูˆูŽุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ุขูŠูŽุฉูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง Adapun lafadz ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู adalah satu ayat dari surat Al Fatihah. Barang siapa tidak membaca satu huruf atau satu tasydid dari surat al Fatihah, atau mengganti satu huruf dengan huruf yang lain, maka bacaannya tidak sah. Begitu juga sholatnya jika memang sengaja melakukannya. Jika tidak sengaja, maka bagi dia wajib mengulangi bacaannya. Wajib tertib saat membaca surat Al Fatihah, yaitu dengan membaca ayat-ayatnya sesuai dengan urutan yang sudah diketahui. Dan juga wajib membacanya secara terus menerus, yaitu sebagian kalimat-kalimat Al Fatihah bersambung dengan sebagian yang lain tanpa ada pemisah kecuali hanya sekedar mengambil nafas. Maka ketika terpisah dengan dzikir yang lain di antara muwalahnya itu, maka hal itu memutus bacaan muwallah surat Al Fatihah, kecuali bacaan dzikir tersebut berhubungan dengan kemaslahatan sholat, seperti bacaan โ€œุฃู’ู…ููŠู’ู†ูโ€ yang dilakukan makmum di tengah-tengah bacaan Al Fatihahnya karena bacaan Al Fatihah imamnya, maka sesungguhnya bacaan โ€œุฃู’ู…ููŠู’ู†ูโ€ tersebut tidak sampai memutus muwallah. Barang siapa tidak tahu atau kesulitan membaca surat Al Fatihah karena tidak ada pengajar, misalnya, dan ia bagus membaca surat yang lain dari Al Qurโ€™an, maka bagi dia wajib membaca tujuh ayat lain itu secara runtut sebagai ganti dari surat Al Fatihah ataupun tidak runtut. Jika tidak mampu membaca Al Qurโ€™an, maka wajib bagi dia untuk membaca dzikir sebagai ganti dari Al Fatihah, sekira huruf dzikir tersebut tidak kurang dari jumlah huruf Al Fatihah. Jika tidak bagus membaca Al Qurโ€™an dan dzikir, maka wajib bagi dia untuk berdiri selama kadar ukuran membaca Al Fatihah. Dalam sebagian redaksi diungkapkan dengan kalam ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุขูŠูŽุฉูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง โ€œdan membaca Al Fatihah setelah ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู, dan basmalah adalah satu ayat dari Al Fatihah.โ€ ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู Dan, ke lima rukuโ€™ Minimal fardlunya rukuโ€™ bagi orang yang melakukan sholat dengan berdiri, mampu melakukan rukuโ€™, berfisik normal, dan selamat kedua tangan dan kedua lututnya, adalah membungkuk tanpa membusungkan dada dengan ukuran sekira kedua telapak tangan bisa menggapai kedua lutut seandainya ia hendak meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya. Jika tidak mampu melakukan rukuโ€™ seperti ini, maka wajib bagi dia membungkuk semampunya dan memberi isyarah dengan matanya. Rukuโ€™ yang paling sempurna adalah orang yang melakukan rukuโ€™ meluruskan punggung dan lehernya sekira keduanya seperti satu papan yang lurus, menegakkan kedua betisnya, dan memegang kedua lutut dengan kedua tangannya. ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู Dan ke enam adalah thumaโ€™ninah, yakni diam setelah bergerak. ูููŠู’ู‡ู di waktu ruku. Mushannif menjadikan thumaโ€™ninah sebagai satu rukun terpish dari rukun-rukun sholat. Imam Nawawi berjalan pada pendapat ini di dalam kitab Tahqiq. Sedangkan selain mushannif menjadikan thumaโ€™ninah sebagai haiat yang menyertai sholat. ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽูู’ุนู Dan ke tujuh, bangun dari ruku ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู dan iโ€™tidal, sambil berdiri tegap sesuai keadaan sebelum rukuโ€™, yaitu berdiri bagi orang yang melakukan sholat dengan berdiri dan duduk bagi orang yang tidak mampu berdiri. ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู dan ke delapan, thumaโ€™ninah di dalam iโ€™tidal. ูˆูŽุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู dan ke sembilan adalah sujud, dua kali di dalam setiap rakaat. Minimal sujud adalah menyentuhnya sebagian kening orang yang sholat pada tempat sujudnya, baik tanah atau yang lainnya. Sujud yang paling sempurna adalah membaca takbir tanpa mengangkat kedua tangan ketika turun ke posisi sujud, meletakkan kedua lutut, kemudian kedua tangan, lalu kening dan hidungnya. ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู dan ke sepuluh adalah thumaโ€™ninah di dalam sujud, sekira beban kepalanya mengenai tempat sujudnya. Dan tidak cukup hanya menyentuhkan kepalanya ke tempat sujudnya, tetapi harus agak menekannya sekira seandainya ada kapas di bawah kepalanya, niscaya akan tertekan, dan bebannya akan terasa di atas tangan seandainya diletakkan di bawahnya. ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู dan ke sebelas adalah duduk di antara dua sujud, di setiap rakaat, baik sholat dengan berdiri, duduk atau tidur miring. Minimalnya adalah diam setelah bergeraknya anggota-anggota badannya. Dan yang paling sempurna adalah menambahi ukuran tersebut dengan doโ€™a yang datang dari Rosulullah Saw saat melakukannya. Maka jika ia tidak duduk di antara dua sujud, bahkan posisinya hanya lebih dekat pada posisi duduk, maka duduk yang ia lakukan tidak sah. ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู dan ke dua belas adalah thumaโ€™ninah di dalam duduk di antara dua sujud. ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุงู„ู’ุฃูŽุฎููŠู’ุฑู dan ke tiga belas adalah duduk yang terakhir, maksudnya duduk yang diiringi oleh salam. ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุดู‘ู‡ู‘ูุฏู ูููŠู’ู‡ู dan ke empat belas adalah tasyahud di dalam duduk yang terakhir. Minimal tasyahud adalahุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุงุชู ู„ูู„ู‡ู ุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู โ€œSegala hormat milik Allah, semoga keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya atas Engkau wahai Nabi. Semoga keselamatan atas kami dan hamba-hamba Allah yang sholih. Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allahโ€ Tasyahud yang paling sempurna adalahุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ุทู‘ูŽูŠูู‘ุจูŽุงุชู ู„ูู„ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู. โ€œKehormatan yang diberkahi dan rahmat yang baik hanya milik Allah. Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga atas Engkau wahai Nabi. Keselamatan semoga atas kami dan hamba-hamba Allah yang sholih. Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah. Dan saya bersaksi nabi Muhammad adalah utusan Allah.โ€ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠู’ู‡ู dan ke lima belas adalah membaca sholawat untuk baginda Nabi Saw di dalamnya, maksudnya di dalam duduk yang terakhir setelah selesai membaca tasyahud. Minimal bacaan sholawat untuk baginda Nabi Saw adalah ุงู„ู„ู‡ู… ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู โ€œYa Allah, berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammadโ€ Perkataan mushannif di atas memberitahukan bahwa membaca sholawat untuk keluarga Nabi Saw hukumnya tidak wajib, dan memang demikian bahkan hukumnya adalah sunnah. ูˆูŽ ุชู‘ูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู’ุฃููˆู’ู„ูŽู‰ dan ke enam belas adalah membaca salam yang pertama. Dan wajib mengucapkan salam dalam posisi duduk. Minimal ucapan salam adalah ucapan ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ satu kali. Dan ucapan salam yang paling sempurna adalah ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู dua kali, yaitu ke kanan dan ke kiri. ูˆูŽู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูุฑููˆู’ุฌู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู dan ke tujuh belas adalah niat keluar dari sholat. Dan ini adalah pendapat yang marjuh lemah. Ada yang mengatakan bahwa niat keluar dari sholat hukumnya tidak wajib, dan inilah pendapat ashah. ูˆูŽุชูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู dan ke delapan belas adalah melakukan rukun-rukun sholat secara tertib, hingga di antara tasyahud yang terakhir dan bacaan sholawat untuk baginda Nabi Saw di dalam tasyahud akhir. ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑู’ู†ูŽุงู‡ู sesuai dengan apa yang aku jelaskan, mengecualikan kewajiban membarengkan niat dengan takbiratul ihram, dan membarengkan duduk terakhir dengan tasyahud dan bacaan sholawat untuk baginda Nabi Saw. Selanjutnya baca Kitab fathul Qorib tentang sunat sholat. Artikel yang terkait dengan Fathul Qorib rukun shalat - rukun shalat dalam kitab fathul mu'in - terjemah kitab fathul mu'in bab rukun shalat - terjemah syarah fathul qorib bab sholat - syarat sah shalat dalam kitab fathul qorib - terjemah fathul qorib pdf - shalat khauf fathul qorib - fathul qorib bab sholat id - fathul qorib bab shalat istisqa Artikel kali ini merupakan penjelasan bab shalat lengkap dari Kitab Fathul Qariib dari halaman 11 sampai halaman 18. Bab ini terdiri dari beberapa fasal atau kitab yakni - hukum sholat - syarat wajib sholat - syarat sholat - rukun sholat - rakaat sholat fardu - jenis rukun sholat - waktu haram sholat - sholat berjamaah - sholat qashar - syarat wajib sholat Jumat Karena cukup panjang, maka Saya bagi menjadi beberapa judul artikel supaya tidak membosankan dan Anda tidak terlalu lelah dalam membacanya. Saya awali saja ya. Hukum sholat Definisi sholat menurut bahasa adalah doa, sedangkan menurut Syara adalah seperti yang diungkapkan Imam Rafi'i, sholat adalah serangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat tertentu. Sholat yang diwajibkan itu ada 5 dan wajib melakukannya dari awal waktu sampai kira-kira ada waktu tersedia untuk melakukannya. Mana sholat yang 5 itu ? Sholat Zhuhur Menurut Imam Nawawi, dinamakan zhuhur karena sholat ini sangat jelas dilakukan di pertengahan hari. Adapun awal waktu zhuhur adalah tergelincirnya atau condongnya matahari dari pertengahan langit. Bukan berarti mengetahuinya dengan cara langsung melihat matahari itu sendiri, namun bisa diketahui dengan berubahnya bayangan benda yang mengarah ke timur sesaat setelah matahari berada di pertengahan langit. Adapun akhirnya waktu zhuhur adalah ketika bayangan benda sama dengan panjang benda itu sendiri. Sholat Ashar Dinamakan Ashar karena kondisinya yang kemerah-merahan seperti mendekati waktu terbenamnya matahari. Adapun awalnya waktu ashar adalah bertambahnya ukuran bayangan sedikit dari akhir waktu zhuhur. Sholat ashar ini terbagi menjadi 5 waktu yakni - waktu fadhilah yakni awal waktu ashar - waktu ikhtiyar, akhirnya ketika ukuran bayangan 2 kali ukuran aslinya - waktu jawaz, yakni sampai terbenamnya matahari - waktu jawaz bila karahah, yakni dari waktu ikhitiyar sampai suasana kekuning-kuningan - waktu haram yakni akhir waktu sekiranya tidak cukup waktu melakukan sholat ashar Sholat Maghrib Dinamakan demikian karena sholat ini dilakukan pada saat terbenamnya matahari. Waktu maghrib cuman satu yakni dari terbenamnya matahari sampai waktu yang sekiranya cukup untuk adzan, wudhu atau tayamum, menutupi aurat, melakukan sholat maghrib dan sholat sunat 5 rakaat. Sedangkan menurut Imam Nawawi, waktu maghrib itu membentang dari terbenamnya matahari sampai hilangnya mega merah. Sholat Isya Dinamakan isya karena sholat ini dilakukan di waktu isya. Awal waktu isya adalah ketika hilangnya mega merah. Adapun bagi wilayah yang ternyata mega merahnya tidak hilang-hilang, maka waktu isya bagi penduduknya adalah ketika hilangnya mega merah di wilayah yang dekat dengan wilayah dimana kita tinggal. Waktu isya terbagi 2 yakni - waktu ikhtiyar, yakni membentang sampai sepertiga malam yang pertama - waktu jawaz, yakni sampai terbit fajar ke dua fajar shodiq Fajar shodiq ini membentang cahayanya ke ufuq. Sementara fajar kadzib adalah fajar yang keluar sebelum fajar shodiq lalu menghilang dan diringi denga kondisi gelap. Menurut Syaikh Abu Hamis, isya juga punya waktu karahah yakni di antara a waktu fajar. Sholat Subuh Secara bahasa, shubuh artinya awal siang dan dinamakan sholat shubuh karena dilakukannya di aawal siang. Waktu subuh terbagi menjadi 5, sama seperti waktu ashar yakni - waktu fadhilah. yakni awal wakt - waktu ikhtiyar, yakni dari fajar shodiq sampai kelihatan terang di langit - waktu jawaz karahah yakni sampai terbitnya matahari - waktu jawaz bila karahah yakni sampai terbitnya mega merah - waktu haram yakni akhir waktu sekiranya tidak cukup waktu melakukan sholat shubuh. Selanjutnya kita masuk ke sub bahasan selanjutnya tentang syarat wajib Sobat yang sedang mencari produk terkait Kitab Fathul Qorib, bisa dilihat di sini KITAB TERLARIS Fathul Qorib Makna Pesantren Kitab Kuning Fathul Qorib Fathul Qorib Kurasan Fathul Qorib Dar Alamiyah Fathul Qorib Tegalrejo Matan Taqrib ููŽุตู’ู„ูŒ ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ูƒูุณููˆู’ูู ู„ูู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุฎูุณููˆู’ูู ู„ูู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑู ูƒูู„ู‘ูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉูŒ ู…ูุคูŽูƒู‘ูŽุฏูŽุฉูŒFasal sholat gerhana matahari dan sholat gerhana rembulan, masing-masing dari keduanya hukumnya adalah sunnah muakkad. ููŽุฅูู†ู’ ููŽุงุชูŽุชู’ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ู„ูŽู…ู’ ุชูู‚ู’ุถูŽ ุฃูŽูŠู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุดู’ุฑูŽุนู’ ู‚ูŽุถูŽุงุคูู‡ูŽุงJika sholat ini telah ditinggalkan, maka tidak diqadlaโ€™, maksudnya tidak disyareatkan untuk mengqadlaโ€™nya. ูˆูŽูŠูุตูŽู„ูู‘ูŠู’ ู„ููƒูุณููˆู’ูู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุฎูุณููˆู’ูู ุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑู ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ูSunnah melakukan sholat dua rakaat karena gerhana matahari dan gerhana rembulan. ูŠูุญู’ุฑูู…ู ุจูู†ููŠู‘ูŽุฉู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ูƒูุณููˆู’ูู ุซูู…ู‘ูŽ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุงููู’ุชูุชูŽุงุญู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนูŽูˆู‘ูุฐู ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉูŽ ูˆูŽูŠูŽุฑู’ูƒูŽุนู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽุฏูู„ู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉูŽ ุซูŽุงู†ููŠู‹ุง ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุฑู’ูƒูŽุนู ุซูŽุงู†ููŠู‹ุง ุฃูŽุฎูŽูู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽุฏูู„ู ุซูŽุงู†ููŠู‹ุง ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุณู’ุฌูุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู’ูƒูู„ูู‘ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุตูŽู„ูู‘ูŠู’ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู‹ ุซูŽุงู†ููŠูŽุฉู‹ ุจูู‚ููŠูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฑููƒููˆู’ุนูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ุชูุฏูŽุงู„ูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุณูุฌููˆู’ุฏูŽูŠู’ู†ูYaitu melakukan takbiratul ihram dengan niat sholat gerhana. Kemudian setelah membaca doa iftitah dan taโ€™awudz, membaca surat Al Fatihah, rukuโ€™, kemudian mengangkat kepala dari rukuโ€™, lalu iโ€™tidal, membaca surat Al Fatihah yang kedua, kemudian rukuโ€™ kedua yang lebih cepat daripada rukuโ€™ sebelumnya, lalu iโ€™tidal kedua kemudian sujud dua kali dengan melakukan thumaโ€™ninah di masing-masing dari keduanya. Kemudian melakukan rakaat yang kedua dengan dua kali berdiri, dua kali bacaan Al Fatihah, dua rukuโ€™, dua iโ€™tidal dan dua kali sujud. ูˆูŽู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ูููŠู’ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุงู†ู ูŠูุทููŠู’ู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉูŽ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ุณูŽูŠูŽุฃู’ุชููŠู’Dan ini adalah makna dari perkataan mushannif, โ€œdi masing-masing rakaat dari kedua rakaat tersebut terdapat dua kali berdiri dengan memanjangkan bacaan di keduanya seperti keterangan yang akan datang. ูˆูŽ ูููŠู’ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู ุฑููƒููˆู’ุนูŽุงู†ู ูŠูุทููŠู’ู„ู ุงู„ุชู‘ูŽุณู’ุจููŠู’ุญูŽ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง ุฏููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ููŽู„ูŽุง ูŠูุทูŽูˆูู‘ู„ูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽุญูŽุฏู ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽูŠู’ู†ู ู„ูŽูƒูู†ู ุงู„ุตู‘ูŽุญููŠู’ุญู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูุทูŽูˆูู‘ู„ูู‡ู ู†ูŽุญู’ูˆูŽ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ูDan di masing-masing rakaat terdapat dua kali rukuโ€™ dengan memanjangkan bacaan tasbihnya tidak saat melakukan sujud, maka ia tidak memanjangkan bacaan tasbih sujudnya. Ini adalah salah satu dari dua pendapat. Akan tetapi menurut pendapat yang shahih, bahwa sesungguhnya ia dianjurkan memanjangkan bacaan tasbih sujudnya seukuran panjangnya bacaan tasbih rukuโ€™ sebelumnya. ูˆูŽูŠูŽุฎู’ุทูุจู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูู…ูŽุง ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ูƒูุณููˆู’ูู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูุณููˆู’ูู ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูƒูŽุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูุฑููˆู’ุทูSetelah sholat gerhana matahari dan rembulan, seorang imam dianjurkan melakukan khutbah dua kali seperti dua khutbah sholat Jumโ€™at di dalam rukun-rukun dan syarat-syaratnya. ูˆูŽูŠูุญูุซู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ููŽูŠ ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฐู‘ูู†ููˆู’ุจู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ููุนู’ู„ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูู†ู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ูˆูŽุนูุชู’ู‚ู ูˆูŽู†ูŽุญู’ูˆู ุฐูŽู„ููƒูŽDi dalam kedua khutbahnya, ia mendorong manusia agar bertaubat dari segala dosa-dosa dan melakukan kebaikan berupa sedekah, memerdekakan budak dan sesamanya. ูˆูŽูŠูุณูุฑู‘ู ุจูุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ูููŠู’ ูƒูุณููˆู’ูู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ูˆูŽูŠูŽุฌู’ู‡ูŽุฑู ุจุงูู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ูููŠู’ ุฎูุณููˆู’ูู ุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑูSeorang imam sunnah memelankan bacaannya saat sholat gerhana matahari dan mengeraskan bacaan saat sholat gerhana bulan. ูˆูŽุชูŽูููˆู’ุชู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ูƒูุณููˆู’ูู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ุจูุงู„ู’ุงูู†ู’ุฌูู„ูŽุงุกู ู„ูู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุณููู ูˆูุจูุบูุฑููˆู’ุจูู‡ูŽุง ูƒูŽุงุณูููŽุฉู‹Waktu pelaksanaan sholat gerhana matahari telah habis sebab gerhana telah selesai matahari kembali seperti semula dan sebab matahari terbenam dalam keadaan gerhana. ูˆูŽุชูŽูููˆู’ุชู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุฎูุณููˆู’ูู ุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑู ุจูุงู„ู’ุงูู†ู’ุฌูู„ูŽุงุกู ูˆูŽุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ู„ูŽุง ุจูุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ูˆูŽู„ูŽุง ุจูุบูุฑููˆู’ุจูู‡ู ุฎูŽุงุณููู‹ุง ููŽู„ูŽุง ุชูŽูููˆู’ุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูDan waktu pelaksanaan sholat gerhana rembulan telah habis sebab rembulan telah kembali normal dan sebab terbitnya matahari, tidak sebab terbitnya fajar dan tidak sebab rembulan terbenam dalam keadaan gerhana, maka waktu pelaksanaannya belum habis.

kitab fathul qorib bab sholat